Agar Aman, Perhatikan Beberapa Antisipasi Perubahan Cuaca Selama Umroh

27 Jul 2018 07:46
Tags

Back to list of posts

Kota tanah suci sebagai pusat kesibukan ibadah umroh dan haji, punya iklim gurun sebagaimana kawasan lain di Arab Saudi. Suhu yang berubah drastis antara siang hari dan malam, menjadi salah satu ciri utama iklim ini.Di negara hal yang demikian, temperatur udara juga dapat jauh berbeda antara musim panas dan musim dingin. Pun salju tercatat sempat juga sebagian kali menyambangi tempat ini. Seluruh permasalahan cuaca dan suhu udara ini tidak jarang bikin terkejut jemaah umrah dan haji asal Indonesia.Pada siang hari, suhu rata-rata di negara itu dapat di kisaran 40 derajat Celcius. Sebaliknya, suhu pada malam hari dapat anjlok hingga di bawah 10 derajat Celcius. Belum lagi embusan angin kering yang cenderung tidak stop sepanjang hari.Perbandingan lebih ekstrem terjadi antara musim panas dan musim dingin di sana. Selama musim panas, temperatur udara pada siang hari di Arab Saudi dapat menempuh kisaran 55 derajat Celcius.Suhu tinggi itu bahkan kerap kali disertai angin kering dan debu yang berterbangan. Musim panas di sana umumnya dimulai pada setiap April sampai Agustus.Sebaliknya, pada musim dingin suhu udara bertengger di kisaran 20 derajat Celcius pada siang hari. Musim ini biasanya berlangsung antara Oktober hingga Januari, yang acap kali kali dimulai dengan angin kencang dan badai debu. Baca info seputar ongkos umroh 2018.Pada hari-hari ini, setidaknya berdasarkan situs web www.accuweather.com, suhu udara di Kota Mekkah juga berkisar 20-30 derajat Celcius pada siang hari. Temperatur udara terendah pada malam hari malah terpantau masih di kisaran belasan derajat Celcius.Kedua kisaran temperatur itu merupakan rata-rata suhu udara pada musim dingin di sana, antara lain mengacu kumpulan data pantauan situs situs climate-data.org.Tetapi, beberapa kondisi ekstrem musim dingin tercatat pernah terjadi di Arab Saudi dan pun tanah suci dalam beberapa tahun terakhir. Temperatur udara malahan terpantau sempat jatuh sampai ke kisaran nol derajat Celcius.Khusus di Makkah, hujan, angin dingin cepat, dan bahkan salju dilaporkan antara lain terjadi pada medio Januari 2016. Fenomena ini bahkan sontak ramai menjadi perbincangan di media sosial.Katakanlah suhu udara musim dingin di Mekah pada tahun ini tak turun terlalu ekstrem, antisipasi konsisten sepatutnya disiapkan jemaah umrah yang seketika berangkat dalam waktu dekat. Bagaimana bahkan konsisten ada angin kering serta perbedaan suhu drastis antara siang dan malam.Sejumlah kiat seperti berikut ini dapat jadi sebagian tutorial mempersiapkan diri para jemaah yang berziarah ke Mekkah pada musim dingin.1. OlahragaLatihan jasmaniah dapat menjadi penangkis pertama supaya tubuh tetap prima menghadapi perubahan cuaca ekstrem, termasuk suhu dingin. Persiapan ini sekaligus membantu jasmaniah jemaah untuk melakukan rangkaian ritual umrah seperti tawaf dan sa'i, yang butuh banyak jalan kaki.Sebaiknya olahraga rutin telah dikerjakan minimal tiga bulan sebelum keberangkatan. Salah satu latihan yang cukup gampang untuk jangka umur berapa pun yakni jalan kaki 2-3 kilometer per hari. Selain berjalan kaki, berenang atau gym dapat jadi alternatif olahraga untuk persiapan ibadah ini.2. Asupan makananSejak jauh-jauh hari sebelum jadwal keberangkatan, atur asupan nutrisi harian. Tujuannya, memutuskan badan fit ketika berangkat dan mengerjakan ibadah umrah. Biasakan pula minum yang cukup.Saat di Tanah Suci, utamakan mengkonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat dan protein. Pilih saja contohnya roti gandum, nasi merah, kentang, dan biji-bijian.Karbohidrat merupakan sumber kalori yang kapabel mewujudkan tenaga bagi tubuh. Selain itu, zat ini juga berkhasiat sebagai pengisi ulang glikogen—cadangan tenaga—dalam tubuh.Adapun protein bisa diperoleh dari daging sapi, ayam, tempe, tahu, telur, susu, dan kacang-kacangan.3. PakaianDalam rangkaian perjalanan umroh, jemaah tak tiap hari mengenakan ihram. Selama ihram, laki-laki hanya dibiarkan mengenakan dua lembar kain tak berjahit.Bagi laki-laki, ihram cuma semestinya dipakai saat melaksanakan ritual umroh. Lazimnya, ihram laki-laki untuk umroh yakni pada hari-hari pertama tiba di Makkah dari lokasi miqat yang sudah ditetapkan serta saat melakukan tawaf wada.Adapun bagi jemaah perempuan, pakaian mesti menutup semua aurat. Tapi, sejumlah dalil menyebutkan larangan perempuan mengenakan penutup muka dan sarung tangan selama ihram atau ritual umroh.Dengan semua ketetapan tersebut, tak perlu banyak alternatif baju untuk melaksanakan rangkaian ibadah umrah. Jemaah cukup memilih bahan yang agak tebal untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.Padahal demikian itu, pastikan bahan itu juga konsisten meresap keringat dan terasa "teduh" untuk digunakan berjejal-jejalan dengan ribuan jemaah lain. Wajib diingat, paket perjalanan umrah umumnya juga menyertakan kunjungan ke lokasi lain di luar Makkah dan Masjidil Haram.Untuk kebutuhan ini, jemaah bisa menyiapkan pula sejumlah baju yang nyaman digunakan selama perjalanan. Hangat, syal, kaus kaki, dan pakaian tebal, bisa disertakan di sini.4. Obat-obatanBagian yang tak boleh terlewatkan sebelum berangkat umrah—apa malah musimnya—adalah obat-obatan pribadi. Saat mengantisipasi cuaca ekstrem apalagi dingin, obat-obatan ini menjadi lebih penting lagi disiapkan.Jangan segan pula berkonsultasi dengan dokter mengenai persiapan medis memasuki berangkat ke Tanah Suci. Catat, persiapan obat tak cuma dibutuhkan para pengidap penyakit berat.Siapkan juga pelembap, baik untuk bibir ataupun wajah, untuk mencegah kulit muka dan bibir mengelupas. Setali tiga uang, sertakan juga body lotion, untuk tujuan yang sama.

Comments: 0

Add a New Comment

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License